30 September 2011

E-Learning, dari Apa dan Bagaimana

Saat ini saya sedang berada di tengah project pembuatan modul e-learning untuk salah satu perusahaan Multi Finance. Berhasil saya rangkum beberapa garis besar kebutuhan tahapan analisis dan disain produksi konten e-learning.

Pertama, konten material. Saya perlu gambarkan instructional designer (ID) diharapkan mempunyai material atau konten yang baik sebagai bahan baku utama. Kesiapan klien dalam menyusun konten atau materi sangat mutlak diperlukan. Kejelasan tujuan pembelajaran, kedalaman materi, pengaya materi dan materi secara keseluruhan menjadi bahan utama terbaik yang harus didapatkan oleh ID. Alangkah lebih baik lagi jika masing-masing modul sudah disusun oleh ID lainnya yang memahami aspek pedagogis dari pengguna modul.

Kedua, kurikulum berbasis e-learning. Hal ini sepele namun penting bagi pengembangan e-learning disebuah perusahaan maupun instansi pemerintahan. Kurikulum berbasis e-learning ini akan menentukan bentukan e-learning yang diharapkan. Sejauh apa tiap modul e-learning nantinya diproduksi, seperti apa bentukan secara umum dari e-learning. Sayangnya perusahaan-perusahaan jarang melihat ini secara jeli. Sehingga pada prakteknya banyak overlap dan melebarnya konten e-learning itu sendiri.

Ketiga, strategi pembelajaran. Mewahnya ilustrasi animasi dan tingginya interaktivitas pembelajaran di dalam modul e-learning bukanlah sebuah jaminan tujuan pembelajaran tercapai. Terkadang dengan siluet ringan tanpa animasi bertele-tele, tujuan pembelajaran bisa tercapai dengan mudah. Mari renungkan tujuan pembelajaran, ingat dengan sasaran pembelajaran, dan sesuaikan dengan konten.

Terakhir, harapan saya, mungkin seiring berjalannya waktu, institusi atau perusahaan pengguna e-learning akan menyadari betapa euforia ini harus tetap dilekatkan pada aspek-aspek pedagogis dan keseimbangan cita rasa. Amin.

:)