22 Juni 2011

ASIX atau ga ASIX? Saya mah asyik-asyik aja...


Saya nulis blog kali ini untuk teman-teman di jejaring sosial ataupun ibu-ibu muda lainnya yang akan, sedang atau telah berpengalaman menyusui..

Asi Eksklusif dambaan para ibu dan kesukaan para bayi, saya sangat yakin hal itu.. Di blog ini saya sangat menghindari penulisan berbau cerita atau kisah (yang dianggap) berlawanan (atau tidak sesuai) dengan SKB 3 Menteri. Di sini pula saya tak perlu berkoar-koar tentang pentingnya ASI karena sudah banyak milis dan ibu-ibu pompom berkampanye ASIX. Di sini saya hanya kasih solusi dan cerita saya tentang kisah ASIX saya dan kisah saya menyukseskannya.

Rayy (jagoan kedua) anak ASIX. Fay (jagoan pertama) ASIX 6 bulan sampai akhirnya saya nyerah karena terbentur kehamilan jagoan kedua dan luka pada dinding rahim. Mungkin karena teguran pula dari Allah karena sombongnya saya di awal masa menjadi ibu, bahwa saya yakin saya bisa ASIX. Sedih? Tentu. Tapi tidak ada yang bisa menghalangi saya dari keyakinan bahwa itu adalah yang terbaik buat Fay dan terutama adik yang masih diperut ibunya. Itu kisah saya. Mungkin bisa jadi ada cerita sama di sekitar kita, dimana banyak bayi yang tidak dapat hak penuh menyusu pada ibundanya. Apa solusinya?

Sebenarnya banyak cara. Selain mendukung selalu sang ibu dengan info manajemen ASIP yang tepat, Anda selaku orang terdekat mungkin bisa membantunya dengan solusi tepat.. Berikut yang terlintas di otak saya saat ini.
1. Jadilah donor ASI! Jika Anda bukan pemilik ASI, mari bantu cari pendonornya. Walau sangat disayangkan Indonesia belum memiliki Bank ASI (sampai Maret 2011), mungkin ibu-ibu ini bisa menjadi pencetus berdirinya Bank ASI di Indonesia :D Tentunya dengan syariah yg difatwakan MUI Juli 2010.

2. Selain menjadi donor ASI, mungkin ibu-ibu juga bisa bantu menunjukkan kurir antar ASI terdekat yang bisa membantu antarjemput ASIP dari kantor ibu yang menyusui langsung ke rumah sang anak. Syukur-syukur kalau kurirnya didanai, moms.. ^^

3. .....Anda punya ide?

Mungkin pembaca ada ide-ide lainnya yang sifatnya memberikan solusi yang tepat? Syukur-syukur kepikiran bisa di tambahkan di komentar postingan ini.

So, mom... keep on campaign! Just please.. stop yells and give more good solution!

16 Juni 2011

Menabung ASIP

Busui yang bersemangat menabung ASIP sering sekali mengeluhkan manajemen memerah ASIP yang kadang membutuhkan waktu luar biasa dan kadang menyita waktu istirahat.

Dari pengalaman, saya sampai sekarang tidak pernah memiliki waktu memerah ASIP. Waktu anak pertama, terus terang saya malah tidak mengetahui ada jadwal memerah ASIP. Saat Fayyadh (anak pertama) 6 bulan, saya baru paham dari Klinik Laktasi Carolus bahwa emmang harus ada jadwal memerah ASIP dan diselingi dengan massage serta treatment lainnya. Tapi saya ibu yang bekerja di rumah, dan manajemen waktu untuk jadwal khusus sangat minim. Dengan segala keterbatasan, akhirnya saya memerah ketika Si Kecil menyusui. Saat menyusui ibu-ibu tentu merasakan bahwa ASI juga mengalir di payudara yang lain. Saat-saat ini saya manfaatkan untuk menampung ASI. Luar biasa banyak kalau memang ASI kita lancar jaya. Saat enam bulan pertama, satu kali menyusui sambil memerah saya bisa menampung sekitar 120ml (seingat saya dulu). Ini belum lagi ditambah ASIP yang keluar kalau tiba-tiba payudara kencang sehabis makan.

Perlu busui ketahui asupan makanan merupakan faktor yang paling penting ketika menyusui. Dari pengalaman saya, makan sayur katuk atau bayam benar-benar sangat membantu. Kalau saat Fayyadh lahir saya sama sekali tidak punya ASI, setelah pulang dari RS dan makan katuk, ASI saya langsung berlimpah. Fayyadh yang menyusunya luar biasa doyan. Jadi semangat dan lebih suka ASI. Selain sayuran, cemilan juga perlu busui siapkan. Setiap habis menyusui pasti busui lapar lagi. Saat pertengahan jadwal makan biasanya jam: 10 pagi, 2 siang, dan 4 sore, biasakan makan cemilan yang mendukung produksi ASI. Tidak perlu berlebihan, siapkan yang gampang dan mudah seperti kacang tanah rebus, kacang hijau, atau kacang merah. Insyaallah busui kenyang dan ASI lancar jaya.

Tapi saya sangat menyarankan, paling tidak busui memiliki dua waktu memerah yang tetap. Selain membiasakan ASI keluar disaat yang telah diatur tersebut, jadwal ini juga akan mempermudah busui ketika bekerja. Misalnya ketika masa cuti busui biasakan memerah terjadwal jam 12 dan jam 3 (sesuaikan dengan waktu sholat), jadi nanti payudara akan mengencang pada saat-saat jam tersebut (karena terbiasa diperah) sehingga proses memerah jadi lebih cepat dan tidak dicari bos kantor (hehehe.. kan lagi waktu solat). Tidak perlu lebay dalam mengatur jadwal , tapi dengan tujuan yang jelas busui akan lebih bersemangat memerah ASIPnya..

Semangat busui... busui tanpa stres dan tekanan produksi ASIP lebih banyak. Jadi hindari stres, tekanan atau mindset yang memaksa. Selamat menyusui.

06 Juni 2011

Mengapa Orang TEPE diperlukan

Bikin modul elearning tanpa design document seperti cari alamat tanpa gps.

Saat ini saya sedang mumet bikin modul elearning buat klien. Luar biasa modul yang saya buat kali ini. Ssalah satu subsub topik di modul ini kalau saya telaah bisa jadi satu bab khusus karena kontennya yang luar biasa banyak dan pentingnya topik ini.

Saya jadi teringat dengan institusi LIPI yang Pusbindiklat-nya dengan mawas diri meng-hire Dewi Salma Prawiradilaga untuk merapihkan konten modul mereka. Saya sangat berharap DSP terlibat di modul-modul klien saya.. Rasanya mengalih mediakan modul setelah tersentuh DSP seperti membuat kue dengan adonan sudah jadi :D

Saya berharap pula institusi pendidikan atau pelatihan lain lebih mawas diri dalam mengembangkan bahan ajar mereka. Kalau bahan ajarnya saja masih belum oke, bagaimana nanti yang akan belajar.. menyedihkan.

Ya.. mari lanjut bikin modul e-learning. Saya ga berharap yg belajar pake modul e-learning yang lagi saya buat ini nanti akan mengerti. Saya hanya mendoakan mereka masuk surga (jika muslim). Amin ya Allah.

:)