08 Juli 2012

Keberhasilan yang Tertunda

Jumat malam adalah malam yang sangat spesial mengajarkan bahwa kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda. Kenapa malam itu jadi spesial?

Sebelum bercerita kisah jumat malam itu, ada baiknya saya memaparkan beberapa hal penting. Pertama, saya terlahir dari keluarga sederhana. Kedua, pendidikan bagi saya dan keluarga sangatlah penting. Ketiga, untuk mendapatkannya, saya harus berjuang. Mendapatkan yang terbaik, tapi dengan dana yang sesuai dengan keadaan keuangan keluarga.

Selesai SMA, satu-satunya cara untuk kuliah adalah berjuang mendapatkan posisi di PTN. Tidak di PTN, tidak kuliah :D Hal yang sama berlaku untuk adik saya satu-satunya. Tahun lalu, adik berjuang keras dari berbagai jalur untuk mendapatkan tempat di PTN, dari jalur SNMPTN undangan, tertulis, UMB, sampai Penmaba. Peringkat pertama dan kedua di kelas dan sekolah menjadi hadiahnya tiap semester. Guru-guru menggadangnya akan sukses lolos PTN dari jalur SNMPTN undangan. Tahun lalu, semua kemungkinan lolos jalur PTN terasa seperti sudah di genggaman. Rasanya tidak mungkin dia tidak lolos. Sangat tidak mungkin. Karena dia cemerlang dalam prestasi sekolah. Sangat cemerlang.

Sayangnya keberuntungan tak berpihak padanya tahun lalu :( Semua jalur gagal membawanya masuk PTN. Sebenarnya mamah bisa dengan mudahnya mendaftarkan adik ke PTS, tapi bukan itu yang dia inginkan. Adik ingin dapat yang terbaik.

Satu tahun penuh, dia belajar (lagi) dengan masuk kelas intensif di Nurul Fikri. Di kelas intensif dia bertemu beberapa teman dengan semangat yang sama. Ingin lolos PTN. Teman kelas intensif NF digambarkannya sebagai teman-teman yang cerdas dan tidak sedikit sebenarnya yang punya banyak uang untuk masuk PTS mahal. Tapi bukan itu esensinya. Mereka pejuang, dan masuk PTN adalah perjuangan yang hasilnya adalah pembuktian kerja keras mereka. Satu tahun kerja keras adalah harga yang harus mereka bayar.

Belajar jadi keseharian adik selama satu tahun. Saat kami liburan sekeluarga bersama mamah, dia absen karena harus belajar dan try out. Momen penting kelas intensif hampir tidak pernah dia lewatkan. Adik jadi pribadi yang berbeda. Menunjukkan kegigihannya dan semangat bangkitnya dari kegagalan. Dan dia pantang menyerah. Dan terpenting, dia tidak malu menjalani kegigihan dan semangat bangkitnya.

Dan jumat malam kemarin, pengumuman SNMPTN memunculkan nama Adik, jurusan pilihan pertama, dan ucapan selamat atas keberhasilannya. Keberhasilan yang tertunda satu tahun lalu dirasakannya saat ini. Jurusan yang diinginkannya tahun lalu, didapatkannya tahun ini. Kalau ada yang bilang kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda, adik saya pernah merasakannya, dan saya saksinya :D

 Adik dan hadiah keberhasilan yang tertundanya.

24 April 2012

Chat with the old one..

Hello there!!

Anggieeee where have u been?!


Haghaghag... Sorry.. i just completing prepare some post for my new website.

Whats?!


Yes i did... where you have something special to be share all you need is some website. Free of galau note. Just my brain, my experience and my idea of knowledge.

Why new website Anggie.. u still have me as your blog..

No offense, my lovely blog.. you are just such as my petty of feel and life. And that website is just fullfil with some kinna bored things of instructional designer idea. haghaghag....please welcome my new website:


Well this blog will still be my love. my laugh. and my life story...

:hug:


06 Maret 2012

Rindu sangat Tak Baik untuk Kesehatan

Judul di atas pernah jadi personal message saya di BBM. Kala itu ada beberapa kejadian yang berjalan secara bersamaan. Salah satunya curhatan teman yang sedang hamil muda dan beberapa kali flek. Usut punya usut ternyata, teman saya sangat merindukan suaminya yang saat itu sedang bekerja di luar pulau Jawa. Dan saya berani simpulkan di sini, penyebab ngeflek saat hamil ini karena rindu yang tak tertahankan. Lalu saya pun teringat diri saya sendiri ketika ditinggal suami pergi dinas. Dan saya menjadi sangat prihatin dengan keadaannya.

Betapa wanita diciptakan sangat rapuh sekaligus bisa jadi sangat kuat. Saya melihat ada beberapa teman yang sering ditinggal pasangannya pergi jauh. Mereka bisa dengan sangat kuatnya menangani urusan-urusan rumah tangga yang harusnya ditangani oleh para pria. Salah satu role mode terkait hal ini adalah mamah saya sendiri. Sejak papah sakit sampai papah meninggal dan hingga saat ini, beliau masih menjadi wanita tangguh yang menangani hal-hal besar.

Rindu memang sangat tak baik untuk kesehatan. Tak setangguh mamah, saya masih sangat rapuh. Dan di hari kedua saya ditinggal suami dinas saat ini, badan saya mulai hangat, kepala mulai pusing, dan semuanya jadi tidak menggairahkan :(

:)